WARTONO Ketua HAMKRI Surakarta



WARTONO wakil Ketua II DPP Hamkri Jawa Tengah dan Ketua DPC Hamkri Solo. Tokoh keroncong yang satu ini sangat familiar dan sangat rajin sekali mengunjungi dan memberikan motivasi pada grup grup di kota Solo. Setiap ada latihan pasti beliau menyempatkan diri hadir. Bahkan dalam satu malam beliau bisa mengunjungi lebih dari 2 grup demi memberikan motivasi kepada grup keroncong.

Pak Wartono mengatakan “Omong kosong saya melakukan semua ini agar keroncong bisa terus lestari. Apa sing tak senengi ya tak lakoni. Itu saja sebenarnya” ujarnya.

“Saya itu ndak bisa nyanyi. Main musik (keroncong) pun pas-pasan. Namun saya menemukan jati diri di sini. Hal itulah yang bikin saya merasa utang budi pada keroncong,”

Bagi lelaki pengagum almarhum WS Nardi ini, keroncong tak ubahnya oase yang mengaliri kekeringan di hati. Maka, ketika tahu musik itu menuju kolaps pada tahun 1980-an, ia pun tak tinggal diam. Tahun 1983, Wartono membuat Keroncong Gadon di tempat tinggalnya di Panularan. Sekitar 1986-1988, Wartono membentuk Keroncong Lompo Batang di Mojosongo dan Orkes Keroncong (OK) Cakra Buana di Panularan.

Saking getolnya dengan dunia keroncong, ia mengaku kerap diprotes sang istri, Endang Sri Wahyuni. Diungkapkan lelaki yang juga mantan wartawan ini, istrinya sering merasa dinomorduakan akibat kiprahnya di seni keroncong. “Kadang kalau sedang bercanda, ia menyebut dirinya seperti istri kedua. Istri pertama saya keroncong katanya,” ujarnya sambil tersenyum.

Meski telah banyak bergerak di keroncong akar rumput, Wartono mengaku masih memiliki sejumlah impian. Lewat Hamkri, ia berupaya memperjuangkan seniman keroncong agar bisa hidup lewat seni yang ditekuninya itu. “Nonsense suatu kesenian bisa berkembang tanpa menghidupi senimannya terlebih dulu,” ucap lelaki yang hobi menulis cerpen itu.

Ketua HAMKRI Surakarta, Wartono mengungkapkan tujuan pementasan keroncong setiap hari jumat di Joglo Sriwedari yaitu untuk mewadahi dan  mengakomodir komunitas serta pecinta musik keroncong, khususnya Kota Solo. Kecuali pada minggu ketiga, kegiatan Keroncong Joglo ini  rutin di adakan setiap Jumat tiap malamnya. Selain itu ada latihan bersama setiap Minggu sore. Selain sebagai sajian hiburan kegiatan ini kami maksudkan untuk menumbuh kembangkan kesenian musik  keroncong di tengah masyarakat sekaligus untuk mewadahi dan mengakomodir kelompok-kelompok serta pecinta musik keroncong, khususnya di Solo.

Kata Wartono saat ini sudah sebanyak 64 kelompok orkes keroncong yang  tersebar hingga pelosok-pelosok daerah di wilayah Solo Raya. Saat ini Hamkri akan terus menggalakkan sosialisasi sebagai pelestarian  kesenian musik keroncong melalui program Regeng Kampung yang saat ini sudah berjalan di hingga pelosok pelosok daerah.



0 komentar:

Posting Komentar