MULYADI FLUTE (Mul Kisut)



MULYADI almarhum dulu tinggal di Surabaya dan setelah menikah dengan Murtie yang merupakah vokalis keroncong di Solo, kemudian menetap di kota Solo. Mulyadi belajar berbagai alat musik, tapi favoritnya yaitu Saxophone. Selanjutnya beliau meneruskan untuk bermain musik klasik dan juga pemimpin sebuah band rock. Setelah beberapa saat ia menjadi tertarik pada keroncong dan bergabung dengan beberapa orkestra sehingga ia bisa mempelajari teknik dan memahami struktur musik. Pada saat itulah dia mulai membuat pengaturan instrumental yang dia dapatkan dengan tangan.


Keroncong menjadi gairah dan Mulyadi segera mengembangkan reputasi untuk keahliannya. Hal ini menyebabkan pengangkatannya sebagai pemimpin Radio Orkes Surakarta (ROS), posisi yang dipegangnya selama bertahun-tahun waktu itu.Setelah beliau pensiun dari ROS, dia terlibat dalam beberapa orkestra keroncong lokal namun mengatakan bahwa fokusnya adalah melestarikan musik kesukaannya dengan mengajari kaum muda. "Banyak anak muda diperkenalkan ke keroncong oleh orang tua mereka dan mereka merasa sangat menyukainya. 'Selain itu, meski banyak orang bisa bermain keroncong, mereka perlu dibimbing untuk mengembangkan jiwa (roh, jiwa) musik. Sama halnya dengan jazz dan pop jika Anda tidak memiliki semangat, musiknya tidak memiliki sesuatu.

Mulyadi almarhum bersama Mini Satria dalam album kaset 

Mulyadi mengajar anak laki-laki dan perempuan sebuah perubahan dari masa lalu ketika laki-laki bermain dan perempuan bernyanyi dan bertujuan untuk membangun kelompok keroncong dari musisi muda. Sementara itu ia termasuk pemain muda di orkestra sehingga bisa mendapatkan pengalaman. Dalam sebuah pertunjukan publik , Mulyadi duduk di antara dua pemain flute muda, salah satunya adalah anaknya, sementara seorang pemain senior membimbing dua pemain biola muda.


0 komentar:

Posting Komentar