MAMIEK MARSUDI (Prasitoresmi)



MAMIEK MARSUDI (Prasitoresmi) lahir di Yogyakarta 9 Juli 1956
Berbagai Negara telah dikunjunginya sebagai duta dalam misi kebudayaan, khususnya dalam dua jenis kesenian yang dikuasainya, menari dan menyanyi keroncong. Perkenalan Mamiek Marsudi dengan musik keroncong belumlah lama, itu pun dimulai dengan ketidak sengajaan. Ketertarikan Mamiek pada musik keroncong dimulai ketika sang suami, Marsudi membawa oleh-oleh kaset keroncong hasil pemberian Manajer Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tahun 1983, Anton. Salah satu lagu memikatnya. Keroncong Bunga Sekuntum. Suara emas yang belum terasah itu pada akhirnya menjadi Juara I. Lomba 17 Agustusan Tingkat Kelurahan.

Sososk Mamiek Marsudi dalam dunia keroncong malah lebih banyak di-support oleh sang ibu, melalui jalur organisasi kantor sang ibu yang memiliki group musik keroncong itulah Mamiek semakin bersinar. Mamiek bersama group keroncong di kantor sang itu mengikuti audisi di TVRI, dan akhirnya membawa Mamiek ke layer kaca pertama kali dalam acara Wajah Baru. Saat itu kalau mau tampil, harus mengisi formulir dulu, dan menunggu telepon sampai dapat jadwal untuk tampil di TVRI.

Kemampuan bernyanyi keroncong memang tidak terlepas dari kondisi lingkungannya. Saat masih bergelut dengan dunia tari jawa tradisional, di bawah bimbingan Maestro Tari, Retno Maruti, Mamiek juga mendapat latihan nembangJawa. Cengkok tembang Jawa inilah yang memudahkannya bernyanyi keroncong.

Support dan arahan dari Budiman BJ sangat membantu Mamiek dalam mengingkatkan kapasitasnya sebagai penyanyi, terlebih meningkatkan self confidancenya. Jatuh bangun
dalam berbagai lomba pun dilaluinya. Sehingga pada lomba Keroncong menyanbut HUT PKBI ke-28 di tahun 1985 se Jabotabek, ia menggondol Juara II.













0 komentar:

Posting Komentar