TARALAMSYAH SARAGIH
Lahir sebagai keturunan ningrat Raja Raya di lingkungan Rumah Bolon (Istana) di Pamatang Raya Simalungun, Sumatera Utara, 18 Agustus 1918 beliau terakhir bermukim dan wafat di Jambi pada 1993. Mulai mempelajari tari dan musik tradisi Simalungun pada tahun 1926. Antara tahun 1928-1935, ia mempelajari alat-alat musik barat seperti biola, gitar dan lain-lain. Selain itu, beliau juga pernah memimpin orkes Keroncong Pematang Siantar, Group Music Siantar Geki, dan Badan Kesenian Simalungun di Medan Eddy Taralamsyah Saragih, pernah menjadi duta budaya Indonesia dalam tour misi kesenian dalam pertukaran budaya Indonesia ke RRC(Beijing) tahun 1954 di mana
beliau mementaskan tarian Sitalasari dan Pamuhunan. Ketika menjadi dosen Sejarah di Universitas Sumatera Utara (1968 –1970), bersama mahasiswa USU, beliau mengikuti tour Misi Kesenian Indonesia ke Johor Malaysia pada 1970 dan mementaskan tarian Makkail dan Haroan Bolon. Pada catatan yang sama Oppung menciptakan 14 tarian Simalungun dan 36 buah lagu Simalungun.
Di dunia seni suara diantaranya menjadi pemimpin kelompok musik Siantar Hawaiian Band di Pematang Siantar. Pernah rekaman yang menghasilkan 6 piringan hitam (ODEON), berisikan lagu-lagu daerah Simalungun dan Karo dan memimpin orkes keroncong di Pematang Siantar (1936-1941). Menjadi pemimpin musik pada kelompok musik Siantar Geki (1942-1946). Membantu musik tentara di Kutaraja (1949-1951). Pada tahun 1959 ia membentuk Orkes Na Laingan untuk musik Simalungun dan merekam 2 piringan hitam di Lokananta yang berisi lagu-lagu Simalungun dan Karo. Pada tahun 1954, ia melatih tari Melayu dan tari-tari daerah Sumatera Utara di Medan. Diperbantukan kepada pemerintah daerah Jambi oleh Pangkowilhan Sumatera Utara untuk membina kesenian setempat. Melatih dan membawa kesenian daerah Jambi pada pembukaan Jakarta Fair (1972).
Beliau juga menyusun buku berjudul “Musik Gondrang Struktur dan Fungsinya di Simalungun” dalam bahasa Inggris dan diberikan kepada Mr.Arlich Dietrich Jansen untuk mendapatkan gelar Doctor di University of Washington (1980-1982). Di akhir hayatnya terakhir beliau menyusun kamus Bahasa Simalungun dan Sejarah Garingging (1980 – 1993) namun tidak selesai.
0 komentar:
Posting Komentar